Mampu Bertahan Dari Kondisi Krisis Ekonomi Di Masa Pandemi Virus Corona Covid-19

Mampu Bertahan Dari Kondisi Krisis Ekonomi di Masa Pandemi Virus Corona Covid-19. Dampak wabah atau pandemi virus corona covid-19 dialami oleh semua orang dari berbagai lapisan masyarakat. Baik yang di perkotaan mau pun di pedesaan dengan berbagai latar belakang profesi. Mulai pelaku bisnis dan usaha yaitu pengusaha atau pebisnis, pedagang di pasar mau pun di komplek pertokoan, petani, karyawan dan pegawai swasta, pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga dan ojek online atau ojol, taxi/taksi online dan masih banyak yang lainnya. Kejadian luar biasa dalam bidang kesehatan yang berdampak secara sistemik pada bidang ekonomi dan keuangan secara menyeluruh.

Amalan Doa Mampu Bertahan Dari Kondisi Krisis Ekonomi di Masa Pandemi Virus Corona Covid-19

Dan dampaknya bukan dalam hal positif tetapi dampaknya sesuatu yang tidak baik untuk kehidupan secara umum. Dikarenakan berkaitan dengan ekonomi dan keuangan sehingga menjadikan daya beli masyarakat menurun, dan yang terjadi juga menurunnya jumlah produksi. Karena turunnya demand pasar terhadap suatu produk baik itu berupa barang jadi atau pun jasa.

BACA JUGA :  RAHASIA IKHTIAR LAHIR DAN IKHTIAR BATIN

Membahas dampak dari wabah atau pandemi virus corona covid-19 beberapa hari yang lalu ada email dari salah satu pengamal Riyadhoh Ayat Kursi yang menanyakan kabar saya dan memberikan kabar tentang beliau. Alhamdulillah kabar beliau baik, tetap eksis dalam bisnis kuliner di masa pandemi virus corona covid 19 seperti sekarang ini.

Saat membaca email beliau, saya menjadi flash back teringat tentang email beliau kepada saya tahun 2017 silam. Di tahun 2017 beliau pernah ber-email kepada saya minta saran dan masukan usaha atau bisnis apa yang cocok setelah nanti pensiun dari tempat kerja. Beliau akan pensiun tahun 2019.

Saya tidak memberikan saran atau pun masukan, tetapi saya meminta beliau untuk sholat istikharah sambil mengamalkan Riyadhoh Ayat Kursi. Berselang 3 minggu beliau berkirim email, bahwa ada teman beliau  yang menawarkan lapak kosong di salah satu pujasera di kota beliau tinggal. Dan teman beliau juga jualan kuliner di pujasera itu. Teman tersebut dua kali menawarkan lapak kosong tersebut kepada beliau. Dan saya membalas email beliau, “Silahkan ambil lapak tersebut, karena itu jawaban dari Allah atas sholat istikharah Bapak.”

Kembali ke email beliau yang beberapa hari yang lalu saya terima, isi emailnya panjang, karena beliau bercerita setelah mendapat balasan email dari saya langsung berdiskusi dengan istri dan menindaklanjuti dengan memberikan Down Payment atau uang muka sebagai tanda jadi untuk sewa lapak kepada pemilik pujasera. Beliau memerlukan satu bulan untuk persiapan memulai usaha. Persiapan itu meliputi menu makanan, sarana dan prasarana lainnya untuk menjalankan bisnis kuliner.

BACA JUGA :  SEDEKAH KOQ DI PAKSA

Awal jualan kuliner memang belum sesuai harapan. Tetapi setelah 2 minggu jualan kuliner mulai nampak hasilnya, apalagi setelah ikut mendaftar di gofood dan grabfood omzet jualan mengalami peningkatan. Dan lapak beliau salah satu lapak favorit yang jualannya laris manis ramai pembeli dari 6 lapak yang juga laris ramai pembeli. Sementara di pujasera tersebut ada 22 lapak kuliner yang buka dengan masing-masing menu unggulan. Menu jualan beliau menu tradisional bukan menu usaha kuliner kekinian. Peraturan di pujasera tersebut ketat, menu tidak boleh sama, harga pun sudah di standartkan. Tidak boleh lebih rendah, tapi boleh lebih mahal.

Dan seringkali menu jualan kuliner beliau sudah habis sebelum jam tutup. Beliau jualan kuliner di pujasera dari jam 7 pagi hingga jam 5 sore menyesuaikan jam kerja beliau di kantor. Kalau pagi sambil berangkat ke kantor mengantar istri ke pujasera, setelah membantu istri untuk persiapan jualan beliau berangkat ke kantor. Kalau siang waktu istirahat kantor beliau ke pujasera untuk membantu istri jualan, kebetulan kantor beliau dengan pujasera tidak jauh jadi bisa membantu istri jualan, karena pada jam tersebut sangat ramai pembeli. Selepas pulang kantor kembali ke pujasera bantu istri untuk persiapan tutup jualan.

Sebagai pendatang baru di pujasera dan sudah ramai pembeli tentunya hal ini menimbulkan kecemburuan dari pedagang lain kepada beliau dan istri. Terutama kepada istri. Seringkali gosip dan gibah menerpa istri beliau, selain itu seringkali ada benda-benda aneh di lapak jualan beliau. Dan Alhamdulillah dengan istiqomah mengamalkan Riyadhoh Ayat Kursi setiap malam bisa terselamatkan dari semua gangguan tersebut dan dagangan kuliner tetap ramai pembeli.

BACA JUGA :   JANGAN MENYERAH

Hingga awal tahun 2019 setelah pensiun dari tempat kerja, beliau memutuskan untuk tidak lagi meneruskan berjualan kuliner di pujasera, tetapi beliau pindah ke rumah, menjadi usaha kuliner rumahan. Di rumah pun jam jualan juga masih tetap sama, yaitu jam 7 pagi sampai jam 5 sore. Dan ternyata setelah pindah berjualan di rumah bertambah ramai pembeli. Bahkan pelanggan yang dulu beli di pujasera sampai datang ke rumah. Padahal di rumah tidak menyediakan makan di tempat, hanya resto take away atau beli untuk di bungkus bawa pulang, atau beli lewat online yaitu grabfood atau gofood. Tetapi tidak mengurangi animo atau minat orang untuk beli dan menjadi pelanggan jualan kuliner beliau. Karena saking ramainya sampai beliau memiliki 3 karyawan yang membantu istrinya.

Dan di tengah pandemi ini beliau sangat bersyukur masih bisa bertahan, meskipun omzet jualan mengalami penurunan 60%. Tetapi itu tidak terlalu mengganggu cash flow bisnis kuliner beliau dan tidak sampai memberhentikan karyawan beliau. Sementara teman-teman yang masih bertahan jualan di pujasera sudah pada tutup gulung tikar. Termasuk teman beliau sendiri juga akhirnya sampai menutup lapak jualannya. Dari 22 lapak hanya tinggal 2 lapak yang buka. Itu pun jualannya juga sudah memprihatinkan. Beliau mengucapkan terima kasih atas Riyadhoh Ayat Kursi yang saya ijazahkan. Bahkan istri beliau pun juga ikut mengamalkan Riyadhoh Ayat Kursi. Dengan mengamalkan Riyadhoh Ayat Kursi menjadi perantara turunnya Ridho dan Rahmat Allah kepada beliau, istri, keluarga dan karyawan beliau. Sehingga dengan kondisi pandemi seperti sekarang ini beliau masih diselamatkan oleh Allah baik dalam hal ekonomi, keuangan, usaha dan bisnis kuliner beliau.

Dari cerita salah satu pengamal Riyadhoh Ayat Kursi melalui email saya di atas, semoga menjadi inspirasi, instropeksi diri agar kita jangan lemah dalam kondisi apa pun. Seperti Hadits Rasulullah di bawah ini :

“Upayakanlah segala yang bermanfaat bagimu, dengan tetap meminta pertolongan dari Allah dan jangan pernah merasa lemah” (HR. Muslim)

Sangat penting sekali Ikhtiar Lahir dan Ikhtiar Batin di dalam menjalani kehidupan di dunia ini untuk mencapai kesuksesan dunia dan akhirat. Tidak ada Kesuksesan dan Keberhasilan tanpa Ridho Allah. Dan Ridho Allah bisa diperoleh dengan cara Ikhtiar Batin.

Semoga tulisan ini bermanfaat, dan silahkan berbagi manfaat dengan yang lain.