Fenomena Sosial Hutang

ayat kursi-ayat qursy-ayat kursy-sedekah-infaq-infak-doa-membayar hutang-melunasi hutang-www.riyadhohayatkursi.comWacana kemandirian dalam ekonomi dan finansial berupa entrepreneurship dan kewirausahaan saat ini sudah menjadi fenomena sosial tersendiri. Banyak sekali seminar dan workshop tentang entrepreneurship dan kewirausahaan. Hal tersebut sangat bagus karena akan menciptakan lapangan pekerjaan baru atau paling tidak menciptakan lapangan pekerjaan untuk diri sendiri bagi yang menjalankannya.

Tetapi hal ini akan menjadi masalah pada saat menyangkut modal usaha atau modal bisnis yang didapatkan dari hutang. Karena hutang ibarat mata pisau. Apabila dalam penggunaan hutang sebagai modal bisnis dan modal usaha benar di dalam manajemen dan pengelolaan yang tepat pasti akan nikmat hasilnya. Tetapi apabila salah di dalam manajemen dan pengelolaan tentunya akan meninggalkan kepedihan dan tangis. Dan ini yang membuat saya prihatin, karena banyak sekali email masuk yang mengeluhkan perihal terlilit hutang. Entah hutang dikarenakan bisnis dan usaha yang mengalami kegagalan, bangkrut dan pailit atau dikarenakan di dalam memenuhi kebutuhan hidup.

BACA JUGA :  KUNCI KEHIDUPAN

Suatu hari Rasulullah SAW masuk masjid dan melihat salah satu sahabat beliau lalu bertanya, “mengapa kamu duduk-duduk dimasjid di luar waktu sholat?” Abu Umamah ra menjawab, “Karena kerisauan dan kegalauan yang melanda hatiku dan hutang-hutangku ya Rasulullah.”

Rasulullah bersabda, “Bukankah aku telah mengajarimu beberapa bacaan, niscaya Allah akan menghilangkan rasa risau dan galau dalam dirimu dan melunasi hutang-hutangmu?”

Abu Umamah ra berkata, “Betul ya Rasulullah”. Rasulullah bersabda, “Ketika pagi dan sore berdoalah :

“ Allahumma innii a’uudzubika minalhammi wal hazan, wa a’udzubika minal ‘ajzi wal kasal, wa a’uudzubika minal jubni wal bukhli, wa a’uudzubika min gholabatiddaini wa qohrirrijaal…

“Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari rasa sesak dan gelisah, aku berlindung kepadaMu dari rasa lemah dan malas, aku berlindung kepadaMu dari sifat pengecut dan kikir, dan aku berlindung kepadaMu dari dililit hutang dan kedzoliman orang lain“. Kata Abu Umamah: ”Setelah membaca doa tersebut, Allah ta’aala berkenan menghilangkan kebingunganku dan membayarkan lunas hutangku.” (HR Abu Dawud ).

Selain mengamalkan Riyadhoh Ayat Kursi amalkan juga doa diatas setiap habis sholat lima waktu sebagai ikhtiar batin. Dari hadist diatas ada beberapa hal yang perlu disikapi dalam upaya untuk melunasi hutang. Tetap tawakal kepada Allah, tetap berusaha untuk mencari rezeki dan tetap bersedekah. Bersedekah ? Jangankan sedekah, buat membayar hutang, makan dan biaya hidup saja susah ! Silahkan dibaca kembali keutamaan sedekah.

Aisyah bertanya, “Wahai Rasulullah, Anda sering sekali berlindung dari hutang.” Maka beliau menjawab, “Jika seseorang telah berhutang, maka jika berbicara niscaya berkata dusta dan jika berjanji niscaya mengingkari.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadist diatas benar adanya. Karena seseorang yang sudah terlilit hutang seringkali menghalalkan segala cara untuk bisa membayar hutang termasuk berdusta dan seringkali ingkar janji untuk waktu membayar hutang.

BACA JUGA : JANGAN SUKA MEMELIHARA MASALAH

Dari paparan diatas berhutang bukanlah hal yang salah apabila dalam berhutang mengikuti kaidah TER-UKUR dan TER-ARAH. Terukur disini artinya kemampuan membayar hutang dan Terarah disini adalah tepat guna penggunaan hutang tersebut ke hal-hal yang bermanfaat, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Apabila hutang dijadikan modal bisnis atau modal usaha yang perlu diperhatikan adalah terlebih dahulu melakukan riset dan observasi bidang usaha atau bidang bisnis yang akan dijalankan. Di dalam Usaha dan Bisnis tidak cukup dengan Kemauan yang disertai modal nekat semata. Di dalam menjalankan bisnis dan usaha selain Kemauan juga harus disertai Kemampuan. Apabila hanya modal nekat yang terjadi adalah Fenomena Sosial Hutang seperti kebanyakan yang terjadi sekarang ini.

Semoga bermanfaat…

Klik tulisan warna Biru untuk membaca tulisan/artikel yang lain.

# Di mohon apabila meng-copy dan memuat ulang artikel yang ada di blog ini untuk menyertakan sumber link/tautan artikel atau link blog ini. Hal ini agar menjadi manfaat dan keberkahan untuk kita semua.

Berbagilah dengan teman-teman anda artikel ini di Facebook, Twitter, Email dan lainnya dibawah ini. Semoga menjadi manfaat, keberkahan dan keberlimpahan Ridho Allah untuk kita semua.